SMS Gratis Tis…

Kemaren saya jalan-jalan ke salah satu blog di blogger, dan saya dapet info tentang SMS gratis ke seluruh operator di dunia. Kunjungi aja website-nya di http://www.uni-voipfone.com, sesudah registrasi dan dapat email ya udah, bisa langsung sms gratis ke nomer temen2 kita. Hanya saja dibatasi sampai 130 karakter aja, tapi ya lumayanlah buat yang hobinya cari gratisan….met mencoba deh.

Ada yang salah dengan Hitam?

Kata Hitam, sering di konotasikan sebagai suatu yang bersifat/bernilai negatif. Dan ini sudah menjadi standard internasional, meskipun tidak semua tentunya. Akan tetapi kata Hitam yang paling sering di dengar tetap aja bermuatan negatif. Yang paling menyedihkan ketika kata Hitam di hubungkan dengan warna kulit ( hitam atau gelap? ). Dan tentu saja sekali lagi korbannya adalah cewek, mengapa? Karena…maaf cewek yang berkulit gelap (biar sopan sedikit ) pasti di imaginasikan cewek yang berwajah jelek / kurang cantik. Jelas ini sangat menyudutkan para cewek, sehingga mereka menjadi “bulan-bulanan” produk pemutih yang sapai saat ini gencar di iklankan ( bahkan bersambung pula ). Memang saya yakin tidak semua cewek berkulit gelap akan serta merta memburu alat pemutih tersebut. Sebagian mereka akan berpikir logis plus realistis, bahwa kehidupan dia tidak akan hancur gara2 kulit putih. Hanya saja tidak bisa dipungkiri banyak juga cewek yang jadi minder gara2 gelapnya kulit yang nempel. Seolah-olah hal ini jadi kekurangan yang dia miliki. Lagi-lagi Hitam jadi penyebab, maka tidak heran ada istilah Kambing Hitam. Jadilah Hitam jadi Kambing Hitam ( lengkaplah dia jadi Kambing Hitam Kuadrat ). Untung saja muncul istilah Hitam Manis, sehingga mereka tidak sampai hancur gara-gara berkulit hitam. Emang kalau putih itu berkonotasi bagus? Nggak juga kan…Tuh ada istilah Penjahat berkrah Putih, apalagi ini ni…Keputihan…hihihihi ( gak ada penyakit Kehitaman kan )

Dianggap Remeh

Tidak mudah rasanya menerima ungkapan/ucapan dari seseorang yang menganggap remeh diri kita. Butuh kekuatan untuk sekedar berbesar hati, menahan emosi untuk tidak menonjok mulutnya yang sudah lancang telah meremehkan kita. Manusiawi rasanya kalau kita bereaksi ketika kita diremehkan, meski kata orang bijak..”instropeksi diri-lah, barangkali ada yang pada diri kita ini.” Ternyata banyak sekali “pekerjaan” yang harus kita laksanakan untuk satu hal, yaitu “diremehkan”. Yang semuanya tentu saja membutuhkan energi yang tidak sedikit, akan tetapi inilah “resiko” hidup. Yang sudah mati saja ada kerjaan apalagi yang hidup. 10×10= cepek deh…

Cinta yang…

1. Berlebihan

  • Biasanya hanya akan berakibat sakit hati karena ketika mendapat masalah akan  cenderung saling menyalahkan dan akhirnya malah menyesal telah mencintainya.

2 . Semu/Palsu

  • Cinta yang dipaksakan dan jelas tidak tulus, karena cinta ini mempunyai maksud atau tujuan tertentu yang ingin dicapai dan yang menguntungkan bagi dirinya.

3. Proporsional

  • Yaitu menempatkan cinta pada tempatnya dan memberikan porsi yang sepantasnya. Dengan cinta seperti ini, maka ketika harus berpisah tidak sampai menyakitkan hati. Dan ketika bersatu maka cinta ini akan saling memupuk satu sama lain menju cinta-NYA.

Berani Berbuat Berani Ber…

Ada yang sangat aneh didunia ini, ketika kita telah melakukan sesuatu kita tidak pernah mempertanggung jawabkan hal tersebut. Biasanya pekerjaan ini hanya dilakukan oleh seorang yang berprofesi sebagai “provokator”… Memang gak harus diherankan sih, hanya saja kalau ternyata kita tahu  si pelaku tersebut adalah saudara atawa kawan kita. Wah bakal sedih kita. Sebenarnya bersikap jantan juga gak sulit kok ( jangan sok jantan lho ), dan orangpun akan semakin respek ma kita. Pengecut…wah jangan sampai kita dijulukin seperti itu deh…mokal banget deh. Alangkah bijaksananya kita ketika sesuatu yang sudah kita keluarkan berani kita untuk mempertanggungjawabkannya. Lebih ringan dan plong kaleee. Kebebasan yang tetap bisa dipertanggung jawabkan, itu yang semua orang harapkan. Jadi berani berbuat berani ber…tanggung jawab, bukan bersembunyi apalgi berlari jauhhhhhhhh banget.

Nge-Blog untuk apa?

Saya baru aja nyampe…didunia blog, dan pendapat saya: didalam blog itu “full of colour”. Banyak ilmu didapat,dan yang lebih penting adalah sahabat/saudara/teman…

Cuman saya agak terusik dengan blognya RUSDI ( http://rusdimathari.wordpress.com ), yang menampilkantema Nabi Muhammad SAW…Saya yakin dia orang “pinter”..punya pendidikan tinggi dan yang pasti orangnya juga berbudi. Sehingga tulisannya akan semakin menambah orang simpati dan terhibur. Dan saya sebagai seorang Muslim meminta untuk menghapus saja “tema tersebut” karena jelas hal tersebut bisa sangat menyakitkan umat muslim. Selain tulisan anda UNUSEFULL..juga hanya akan mengurangi kawan anda didunia blog. Kalau anda memang jantan…tunjukkan wajah anda yang sebenarnya. Saya juga akan kampanyekan BOIKOT blog anda di milis yang saya ikutin.

Obrolan Anak vs Bapak tentang Cita-Cita

Hari menjelang Maghrib, Bapak nanya ama anaknya…”

Bapak : Nak…”besok gedhe mau jadi apa?”

Anak   : Mau jadi apa ya?…ehmm Dokter!

Bapak : Kalau mau jadi Dokter harus belajar yang pinter…ya!

Anak   : Kalau jadi Presiden harus pinter juga ya pak?”

Bapak : Nah..kalau yang itu…gak harus nak, yang penting kamu pandai NGIBUL!

Efektifitas Iklan Untuk Penjualan

Saat ini TV bagaikan sembako bagi rakyat, kalau gak lihat Tv sehari aja kaya nggak makan sebulan. Betapa Tv mampu menyedot perhatian masyarakat kita dalam kondisi perekonomian yang bagaimanapun. Dan ini sangat ditangkap oleh para produsen segala produk untuk memanfaatkan TV sebagai media pemasaran yang paling efektif, yaitu melalui iklan. Semua produsen berlomba-lomba membuat iklan yang semenarik mungkin, bahkan kadang-kadang etika banyak dikesampingkan. Yang penting iklan tersebut mampu menarik perhatian khalayak. Mungkin dahulu sebagian besar penonton jengkel kalau siaran kesayangannya di “ganggu” oleh iklan. Tapi sekarang ternyata iklan -iklan yang mempunyai alur cerita, atau artis idola mereka mampu menghilangkan kejengkelan tersebut. Jelas ini sangat menguntungkan bagi TV, Produsen sebuah produk. Yang saat ini menjadiperhatian masyarakat adalah adanya iklan-iklan yang bersambung ( banyak contohnya ), ternyata respon masyarakat sangat baik. Hal ini membuktikan bahwa investasi untuk iklan sendiri sangat bermanfaat sekali. Produk yang masyarakat selama ini belum mereka kenal, ternyata melalui iklan mereka bisa mengenalnya. Jadilah penjualan suatu produk akan meningkat. Meskipun investasi yang dikeluarkan tidak sedikit, akan tetapi saya yakin pendapatan mereka jauh lebih banyak lagi. Namun dbalik semua itu, para produsen kelas menengah kebawah tidak perlu berkecil hati, sebab metode iklan sangat banyak sekali macamnya. salah satu contoh adalah dari mulut ke mulut. Dari yang pernah saya baca di media cetak, bahwa tingkat efektifitas iklan leawat mulut juga sangat efektif meski dalam skala kecil. Akan tetapi dari nilai investasi yang boleh dikatakan Nol Rupiah, tentu metode ini sangat efisien. Dibandingkan dengan membuat selebaran dari kertas atau spanduk yang akhirnya hanya mengotori pemandangan, menyampaiakan produk lewat “mouth to mouth” selain gratis juga terbukti kemampuannya dalam menarik konsumen. Bagi produsen kelas atas, membuat iklan di syatu media ( baik cetak maupun elektronik ) adalah kewajiban, sementara bagi yang berkelas menengah iklan “mouth to mouth” juga sangat efektif. Pada akhirnya apapun “jalan” akan para produsen/penjual dalam rangka memasarkan produknya. Hanya saja bagi pengusaha kelas atas suadah seharusnya mengedapankan etika, sehingga kita tidak hanya menjual tapi juga ikut mendidik konsumen/masyarakat.